Proyek Siring Laut |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Kontraktor mega proyek di Siring Laut diduga dilarang memberikan keterangan kepada insan pers. Hal itu terungkap saat mahasiswa pasca sarjana Manajemen Konstruksi, Yus Iskandar mengajukan pertanyaan kepada Site Manajer proyek di Siring Laut, Rozak, Jumat (12/10) tadi.
Yus Iskandar yang sedang menyusun tesis untuk S2 nya di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya itu, mengajukan beberapa pertanyaan kepada Rozak di Siring Laut. Pertanyaan-pertanyaan itu terkait perkembangan proyek yang sedang dikerjakan.
Namun Rozak tidak memberikan keterangan. "Kalau saya bilang gak tahu ya gak tahu. Gitu aja," ujarnya.
Saat ditanya Yus apa posisi Rozak, pemuda itu menjawab kalau dia sebagai Site Manajer di sana. "Kita di utus ke sini gak boleh kasih komentar apapun ke wartawan," tambah Rozak.
"Aku bukan wartawan, aku masyarakat biasa. Ini tanda pengenalku," ujar Yus Iskandar. "Iya tahu, LSM," kata Rozak.
Mendengar dirinya disebut LSM, Yus terlihat sedikit emosi. Dia lantas membuka dompetnya, memperlihatkan beberapa tanda pengenal kepada Rozak. "Ini lho. Kau bisa kopi semua barang ini," tekan Yus.
Hal itu pun disesalkan Yus. Pria yang meraih titel sarjana di Teknik Sipil ULM Banjarmasin itu, mengatakan posisi Site Manajer mengetahui semua perkembangan proyek.
Siapa yang melarang Rozak memberikan keterangan meskipun jabatannya adalah Site Manajer? Dalam percakapannya dengan Yus terungkap, untuk informasi proyek diarahkannya ke salah satu pejabat di instansi terkait.
Yus yang juga adalah kontraktor senior itu pun menyesalkan hal tersebut. Menurutnya yang lebih tahu detail adalah pekerja. Dia pun menyarankan kepada Rozak agar terbuka dengan wartawan dan masyarakat. (JurnalBanua)
Baca juga: Proyek Belasan Miliar, Kepala Dinas: Kenapa sih Nanyain Batching Plant Terus
Posting Komentar