Warga gotong royong memperbaiki jembatan di Desa Bakau |
JURNALBANUA, KOTABARU - Solidaritas masyarakat Kotabaru patut diacungi jempol. Rakyat, pengusaha, Polri - TNI gotong royong membangun jembatan di Desa Bakau Kecamatan Pamukan Utara.
Jembatan itu sudah lama putus. Sekitar empat bulan lalu. Pemerintah entah mengapa belum memperbaikinya. "Ada jalan alternatif, cuma sulit. Ini akses paling efisien," ujar tokoh masyarakat di sana, Roby, Selasa (25/12) tadi.
Lama ditunggu, tidak juga ada perbaikan. Padahal jembatan itu persis di kota kecamatan. Warga lantas gotong-royong. Turun juga beberapa personil TNI dan Polisi. Kabar menyebar cepat di sosial media.
Aksi warga membuat sendiri jembatan 12 kali 6 meter itu mengundang simpatik. Salah satu sumbangan material datang dari PT Buana Karya Wiratama. Perusahaan milik pengusaha lokal itu menyumbang besi 75 batang dan material lainnya.
Tidak lama polisi di sana juga mendatangkan batu pondasi. Perusahaan yang disebut sering lalu lalang di sana, Minamas, juga turun tangan, memberi material dam empat orang tukang.
"Material murni bantuan masing-masing desa, pengusaha atau kontraktor lokal, serta para tokoh," ujar Roby. Dia berharap pemerintah bisa juga turun tangan, supaya cepat selesai.
Dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Suprapti Tri Astuti mengatakan. Dia sudah memberi keterangan di Facebook.
Apa yang dikatakannya di Facebook? Di sebuah grup dia menulis, bahwa anggapan pemerintah abai dengan Pamukan Utara tidak tepat. Tahun ini katanya, pemerintah menganggarkan pekerjaan perbaikan jalan di sana. Lebih separuh tulisnya, anggaran Bina Marga ke wilayah Pamukan dan sekitarnya.
Untuk jembatan, katanya sudah diusulkan anggaran perbaikannya di tahun 2019. Dengan kata lain, anggaran perbaikan tahun ini belum ada. Tapi kata wanita akrab disapa Tuti ini, perusahaan Minamas sudah menyanggupi memberi sumbangan memperbaiki jembatan di sana.
Lebih lanjut Tuti mengaku, kesanggupan perusahaan itu disampaikan dalam rapat tingkat kecamatan.
Benar kah Minamas Group menyanggupi memperbaiki keseluruhan jembatan yang rusak? Di sosial media sendiri, banyak netizen ragu. Pasalnya, jembatan itu milik pemerintah. Perusahaan cenderung bikin jalan dan jembatan sendiri di dalam kebun.
Roby yang juga Ketua Serikat Pekerja Mimanas Group di sana meminta informasinya harus jelas. Katanya, pemerintah harus transparan. Benarkah perusahaan berjanji? Apakah janji memperbaiki semua atau janji menyumbang saja.
Pun kalau perusahaan berjanji, Roby meminta pemerintah jangan diam. Tapi kejar janji itu. Pasalnya, sekarang kadung telat. Rakyat sudah gotong-royong. "Terlalu lama menunggu diperbaiki tidak juga diperbaiki," keluhnya.
Sayang, hingga berita ini diturunkan, Humas Minamas Group di Jakarta, Clara belum merespons pertanyaan wartawan. Begitu juga dengan Kepala Desa Bakau, Kamaruddin. (JurnalBanua)
Posting Komentar