Baca Juga:
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Tak terasa, tanggal 17 April tinggal puluhan jam. Hanya ada dua pilihan bagi kita, Jokowi atau Prabowo. Golput, bukan pilihan.
Sekitar dua bulan ke belakang, Jurnal Banua melakukan pendalaman data di lapangan. Dari pusat kota Pulau Laut, Kotabaru Kalsel, hingga ke pulau- pulau kecil di selatan, seperti Kerasian dan sekitarnya.
Di lapangan ditemukan fakta, warga yang memilih Capres Jokowi jumlahnya mayoritas. Utamanya bagian pesisir, yang mayoritas warganya bekerja sebagai nelayan.
Alasan warga sederhana. Jokowi dianggap banyak membantu melalui dana desa, dan program bantuan ke masyarakat lainnya. Seperti Indonesia Pintar dan PKH.
Di Tanjung Pelayar, kawasan pesisir di selatan Pulau Laut, seorang wanita paruh baya yang berjualan kue, mengaku sangat terbantu dengan program Indonesia Pintar.
Menurutnya banyak anak-anak tidak mampu di pesisir yang merasakan dampak program itu.
Jokowi juga dinilai sosok yang ramah. "Belum pernah kita punya Presiden seperti dia. Kalau kita kasih dua periode, maju bangsa ini," kata Ardi, warga Desa Bangunrejo.
Selain itu, kekuatan Capres Jokowi di Kotabaru juga dipengaruhi dengan kekuatan tim di daerah. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tim Capres Prabowo.
Untuk pemilih Prabowo banyak ditemukan di kalangan ASN. Beberapa alasan mereka yang mengemuka adalah, gaji yang hanya naik sedikit.
Dari data yang didapatkan di lapangan, di Kotabaru Kalsel, suara Capres Jokowi diprediksi berada pada kisaran 60 - 70 persen. Pasalnya, beberapa kantong suara, desa penduduk padat terlihat mayoritas memilih kosong satu, seperti di Desa Rampa Kecamatan Pulau Laut Utara. (JB)
Video, Pemilih Jokowi di pesisir selatan Pulau Laut...
Posting Komentar