Warga antre pembagian air gratis dari BKW |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Berita duka..! Waduk Gunung Ulin sudah sekarat. Warga sudah mulai memanen ikan. PDAM tidak bisa lagi memanfaatkan airnya.
"Benar, waduk kita di Gunung Ulin sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi airnya," ujar Humas PDAM Kotabaru Syarwani kepada Jurnal Banua, Jumat (20/9) tadi.
Dari pantauan Jurnal Banua, di waduk warga ramai memanen ikan. Banyak dari mereka dapat lele, gabus dan nila ukuran jumbo.
Warga panen ikan di Waduk Gunung Ulin |
Tiap tahun pemandangan itu selalu berulang. Tidak ada satu pun waduk milik pemerintah yang mampu bertahan di musim kemarau.
Sementara itu, PDAM sudah melakukan penjualan air via truk tangki mereka. Kata Syarwani, satu truk isi 4.000 liter harganya Rp140 ribu. Duit itu sebutnya untuk ganti biaya operasional armada.
Sementara itu, sedikitnya empat buah truk milik perusahaan PT BKW Group gencar membagikan air gratis kepada warga. Masyarakat menanti truk BKW seperti menunggu pembagian jatah beras. Berebut.
BKW terlihat membagikan air di kawasan padat permukiman. Seperti di kawasan Hilir, Rampa, Sebatung, Dirgahayu dan Semayap.
Truk BKW bagi air gratis |
Perusahaan milik pengusaha muda kelahiran Kotabaru, Tajerian Noor itu juga membagikan air gratis ke tempat-tempat ibadah.
Di sisi lain, kemarau dimanfaatkan dengan baik oleh para pengusaha air dadakan. Truk-truk pikap membawa tandon dengan tulisan nomor hape berseliweran di jalan-jalan kota. (JB)
Posting Komentar