Dirut RSUD Ulin Suciati memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (16/11) di RSUD Ulin |
JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin hanya dapat penuhi kebutuhan dasar. Pasalnya, hingga kini tagihan klaim BPJS Kesehatan hingga bulan Oktober 2019 mencapai Rp100 miliar lebih.
"Kami RSUD Ulin cuma bisa memenuhi kebutuhan dasar saja. Seperti listrik, air, makan pasien dan sebagian obat-obatan," ucap Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati kepada wartawan, Sabtu (16/11)
Padahal, ujar Suciati, keperluan operasional RS ini tidak sedikit. Belum lagi perbaikan sarana dan prasarana kesehatan juga membutuhkan banyak biaya. Bahkan tagihan obat-obatan tidak mampu dibayar sepenuhnya. RSUD Ulin kini megap-megap.
Walaupun dikatakan Suciati, BPJS Kesehatan akan segera membayar tagihan bulan Juli sampai Agustus 2019, itu pun tidak mampu menutupi biaya operasional RSUD Ulin yang tiap bulan makin bertambah.
"Tagihan bulan Juli hingga Agustus sekitar Rp60 miliar. Itu dibayar hingga akhir tahun ini. Tapi bulan selanjutnya, September hingga Desember dibayar tahun 2020. Ya terpaksa kegiatan yang tidak urgen ditunda dulu," beber Suciati.
Selain adanya tunggakan BPJS Kesehatan, Suciati pun tetap optimis, pihaknya mampu memberikan pelayanan yang optimal. Buktinya, proyek pembangunan gedung pelayanan jantung terpadu segera mungkin akan dijalankan. Proyeknya berjalan mulai tahun 2020 - 2021.
"Nanti gedungnya jantung terpadu itu delapan lantai. Ya kami tetap berusaha melengkapi sarana dan prasarana kesehatan di RS ini. Termasuk bagi pasien sekarang sudah bisa operasi tumor paru dan operasi kanker tulang. Tenaga kesehatannya ada," terangnya. (JB)
Posting Komentar