Baca Juga:
 |
| Bupati Sayed Jafar bersama istri Fatma Idiana Sayed Jafar di puncak Bukit Mamake | Foto: Jurnal Banua |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Jadi istri pejabat ada duka dan suka. Dukanya, jika sudah padat, bertemu suami bisa dihitung menit.
Itulah juga yang dialami Fatma Idiana Sayed Jafar. Istri orang nomor satu di Pemkab Kotabaru itu mengatakan, kondisi itu sudah risiko.
"Karena Bapak sudah jadi milik masyarakat. Waktunya pun mayoritas untuk warga," ujarnya kepada Jurnal Banua belum lama tadi.
Terkait pencalonan kembali suaminya di Pilkada 2020, Fatma mengaku mendukung sepenuhnya. "Selama itu kebaikan, saya pasti akan support beliau," kata wanita berparas ayu itu.
Sementara itu, dalam beberapa kesempatan, publik merekam pasangan Sayed Jafar dan istrinya terbilang harmonis. Bupati acap terlihat menggandeng tangan istrinya di depan publik.
Belum lama tadi, dalam sebuah ujicoba olahraga paralayang di Gunung Mamake, Bupati terlihat mesra duduk dengan istri di atas ketinggian. Menyaksikan atlet paralayang terbang melayang di bawah langit Pulau Laut.
Kepada Jurnal Banua, Rabu (20/11) siang tadi, Dosen Politeknik Kotabaru, Ibnu Faozi mengatakan, pejabat publik yang menampilkan keharmonisan rumah tangga merupakan hal positif.
"Pejabat publik itu kan semacam artis, dia akan dilihat, dinilai dan ditiru masyarakat," ujarnya.
Menurut Ibnu, rumah tangga adalah ruang kecil yang jadi cerminan kecakapan leadership seseorang. "Kalau di rumah tangga kurang baik, bagaimana di luar. Kan begitu," kata Ibnu.
Contoh terbaik kata Ibnu, bagaimana romantisme suami kepada istri, telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW. "Nabi bahkan memanggil istrinya Siti Aisyah dengan sebutan humaira (pipi yang berwarna merah jambu)," lanjut Ibnu.
Romantisme rumah tangga menurut dosen ini akan memberikan energi positif bagi pejabat publik bekerja melayani masyarakat. (JB)
Posting Komentar