Penulis saat memperhatikan tanaman buah naga | Foto: IST |
Yuri Muryanto Soedarno *).
Tahukah Anda? Tanggal 1 Juli bertepatan dengan Hari Bhayangkara, juga lahir Hari Buah Sedunia.
Hari buah ini pertama kali diperingati di Mauerpark, Berlin, Jerman pada tahun 2007.
Awal peringatan Hari Buah ini adalah untuk berbagi buah dan sayur dengan sesama dalam sebuah hidangan makanan agar bisa tercipta solidaritas. Dan kini seluruh dunia sudah melaksanakan peringatan Hari Buah.
Hari Buah ini memilih "Fruit of The Year" yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini, buah yang menjadi fruit of the year adalah mandarin atau jeruk keprok.
Keprok dipilih sebagai pemenang buah tahun ini berdasarkan hasil poling. Poling dilakukan melalui media sosial dan pameran buah logistica di Berlin dan BioFach di Nuremberg.
Hari Buah Sedunia bisa jadi membawa magnet untuk menggugah bahwa potensi buah secara nasional masih sangat bisa dikembangkan untuk mampu bersaing dengan produk import.
Sudah saatnya Indonesia sebagai negara agraris yang beriklim tropis dengan segala potensi yang ada untuk menghasilkan buah buahan kualitas terbaik sehingga mampu mengedepankan buah buahan lokal. Dan mengarah pada swasembada buah nasional, sebagai salah satu ketahanan pangan.
Bahkan di beberapa daerah, ada juga warga masyarakat yang makan nasi dengan buah yang bahasa lokalnya Kuini. Hal ini mengingatkan saya pada saat ekspedisi di daeah Hulu Sungai beberapa tahun silam.
Semoga buah buahan lokal yang masih sangat banyak macamnya dapat menerobos pasaran ekspor sampai penjuru dunia, serta buah buahan yang langka kita pedulikan kelestariannya.
Selamat Hari Buah Sedunia.
*). Yuri, akrab di sapa Ceppe atau Utuh Iyur, alumni FISIP ULM, salah satu pelopor Mapala Fisipioneer.
Kadang menulis tentang Lingkungan, Traveling / Petualangan, Bisnis dan Puisi serta menyikapi fenomena sekitar.-
Posting Komentar