Danlanal Kotabaru Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto saat memberikan paparan kepada nelayan di Desa Rampa, Selasa (4/8) | Foto: Jurnal Banua |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Di bawah kepemimpinan Danlanal Kotabaru Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto, kerja sama TNI AL dan nelayan pesisir terus meningkat. Kerja sama terbaru adalah pembentukan Nelayan Tangguh di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Selasa (4/8) sore tadi.
Nelayan Tangguh adalah konsep kerja sama yang orientasinya meningkatkan kualitas nelayan lokal. TNI AL memberikan pendampingan untuk mendisiplinkan nelayan dalam menerapkan protokol kesehatan, prosedur keamanan melaut, serta meningkatkan kualitas tangkapan.
"Zaman sekarang teknologi sudah sedemikian maju. Itu harus kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas nelayan," kata Guruh saat diwawancarai wartawan di Desa Rampa.
Ia memberikan contoh, melalui pos nelayan nanti, para pelaut di Rampa bisa mengakses kondisi cuaca. Juga prediksi-prediksi potensi kelautan lainnyabberdasarkan teknologi terbaru.
"Cita-cita saya nanti. Nelayan di sini nanti ada kapal yang punya alat canggih. Punya fish finder dan sebagainya. Sehingga tidak lagi melaut itu hanya mengandalkan keberuntungan," bebernya.
Ia pun meminta, para nelayan jangan pernah puas dengan teknologi yang sudah dimiliki sekarang. Tapi harus terus dikembangkan. Lanal sebutnya, akan terus memberikan bantuan sesuai kemampuan kepada para nelayan di Kabupaten Kotabaru.
Dalam kesempatan itu, Guruh juga memberikan bantuan alat keselamatan kepada para nelayan. Alat itu merupakan bantuan dari Mabes TNI.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Rampa, Syamsir Alam menjelaskan, di wilayahnya penduduk mayoritas bekerja sebagai nelayan. Ada sekitar 2.000 pelaut di Rampa.
Pun begitu, teknologi yang digunakan nelayan memang masih jauh ketinggalan. Bahkan, alat komunikasi seluler saja, masih ada yang tidak membawa saat ke laut.
Sehingga ketika ada terjadi musibah saat di laut, kendala komunikasi menjadi masalah besar. "Tapi untungnya, Lanal Kotabaru selama ini terus membantu kami ketika ada masalah," bebernya.
Syamsir berharap, kerja sama desa dan Lanal Kotabaru ke depan terus bisa ditingkatkan. "Kami perlu itu. Karena kita terkendala SDM di sini," akunya.
Sekadar diketahui, Rampa adalah kawasan terpadat penduduknya di Kotabaru. Pun begitu, tingkat pendidikan formal warganya rata-rata memang masih minim. Kondisi itu berpengaruh terhadap pola hidup dan kegiatan ekonomi di sana. (shd/jb)
Posting Komentar