Banjir di Satui, Kamis (3/9) | Foto: IST |
JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Satui di Tanah Bumbu kembali dihantam banjir. Rumah-rumah terendam. Tiap tahun terjadi, makin ke sini seperti makin intens.
Warga ramai mengeluh di sosial media. Namun ada pula yang menumpahkan gundahnya melalui puisi.
Berikut puisi anak muda, Fahmi Idris, yang tinggal di Satui. (shd/jb)
LUPA DIRI
Mana tega Tuhan membuat lautan
Di atas daratan yang harum aroma mawar
Kalau bukan makhluknya sendiri maksa
meminta kolam yang lebar
Riak air yang menebar disetiap jalan
Adalah hasil kerja keras dari kecerobohan
Acuh dan gampang meremehkan
Loh, bagaimana ini
Padahal sadar diri
Hujan lebat tak mampu dikendali
Tapi gunung terus digunduli
Pohon habis ditebangi
Setelah banjir tinggi
Baru gigit jari
Loh, bagaimana ini
Cukong itu tertawa di sana
Tidak menampung keluh kesahmu
Tetap riang gembira di singgasana
Usai menipumu dengan rayuan syahdu
Kau sangat lugu jadi babu
Dipaksa memperkosa tanah moyangmu
yang perawan tak tersentuh
Kau gampang lupa diri
Tanah yang kau lubangi jadi tampungan air malam ini
Dan berubah tangisan sedumu di esok hari
Kau menangis lagi
Rumahmu rumah bapak ibumu
Berenang bersama ikan menuju hilir sungai yang biru
Maka sadarlah dirimu
Sabarlah hatimu
Lawanlah kebodohanmu
—Fahmi Idris
Satui, 03.09.2020
Posting Komentar