Ujicoba B30 sukses di akhir 2019 tadi | Foto: Bisnis.com |
Menurut Zairullah, selain mampu menyerap ribuan tenaga kerja, pabrik biodiesel itu juga menjadi harapan kekuatan ekonomi nasional.
"Biaya impor kita untuk memenuhi BBM jenis solar sangat tinggi. Makanya, Presiden Joko Widodo menerapkan kebijakan penggunaan biosolar," bebernya, Jumat (18/12) tadi di Batulicin.
Jika program B30 nanti berjalan maksimal, maka beban keuangan negara yang selama ini untuk beli BBM akan berkurang.
Bonus utamanya adalah, polusi udara akan semakin berkurang. "Di Eropa dan Amerika, kendaraan sudah rata-rata memakai biofuel, karena ramah lingkungan," jelasnya.
Zarullah optimis, pabrik biodiesel yang dibangun di kawasan Sungai Dua Tanah Bumbu itu akan menjadi momentum investasi di bidang industri otomotif.
"Untuk itu nanti, kita akan bangun BLK (Balai Latihan Kerja) yang berkualitas. Tujuannya adalah melahirkan generasi muda yang memiliki skill terampil dalam waktu singkat," tuntasnya.
Seperti telah diberitakan Jurnal Banua sebelumnya, Kepala Operasional PT Jhonlin Group, Paijan mengatakan, perusahaan mereka tengah berinvestasi di industri hilir kelapa sawit. Pabrik biodiesel sedang dalam tahap finishing.
"Kalau tidak ada aral, enam bulan ke depan sudah bisa beroperasi," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Paklek Jan itu meminta doa semua warga Tanah Bumbu. Agar investasi yang menelan anggaran Rp850 miliar itu bisa berjalan sesuai rencana.
B30 sendiri telah sukses diujicoba pada kendaraan bermotor pada akhir 2019 tadi. Hasilnya, polusi lingkungan dapat berkurang. Dan tenaga geraknya setara dengan BBM sebelumnya.
Hanya saja pada kendaraan baru, penggunaan B30 akan mempercepat pergantian filter oli. Karena efek blocking. Tapi pada penggunaan setelahnya akan kembali normal. (shd/jb)
Posting Komentar