Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara dan Adi Wahyono selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian Sosial (Kemsos). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com) |
JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Anto demikian dia akrab disapa, berapi-api berbicara. "Usut tuntas..! Bikin malu bangsa dan negara. Ini kan bencana nasional. Hukum seberat-beratnya jika terbukti bersalah," ujarnya mengomentari kasus Juliar.
Dia pun kemudian secara khusus meminta KPK datang ke Tanah Bumbu. Anto khawatir, bansos yang dibagikan Juliar pada Jumat (4/12) bisa bermasalah.
Karena kata Anto lagi, Juliar ketika di Tanah Bumbu ada berkampanye untuk salah satu paslon yang berlaga di 9 Desember nanti.
"Juliar itu kan pejabat tinggi PDI P. Dia tercatat sebagai Wakil Bendahara Umum di pusat," bebernya.
Risdianto Haleng |
Sekadar diketahui, Juliar faktanya memang hadir di Tanah Bumbu. Dua hari sebelum dirinya ditetapkan tersangka oleh KPK atas kasus dugaan korupsi bansos di Jabodetabek.
Jumat (4/12) di Hotel Ebony, Juliar menyerahkan 13.619 paket bantuan kepada 28 yayasan di Tanah Bumbu. Total anggarannya mencapapai Rp2,7 miliar. Artinya tiap penerima bantuan harusnya mendapatkan paket senilai Rp200 ribu.
Sementara itu, KPK melalui keterangan resminya mengungkap, Juliar diduga terima fee total Rp17 M dari dana bansos Jabodetabek. Modusnya, dengan cara menerima fee Rp10 ribu dari tiap penerima bansos. (shd/jb)
Posting Komentar