Puluhan mobil antre di pelabuhan fery Batulicin |
"Udah dari sore nunggu," sungut Aminah, warga Banjarmasin yang ikut rombongan ziarah ke Pulau Laut.
Kepala rombongan, Syarifah Khadijah kepada Jurnal Banua mengatakan, itu pengalaman pertama mereka lama antre menyeberang ke Pulau Laut.
"Rencana nanti habis dari Pulau Laut ke Cantung," ujarnya.
Dari pantaua Jurnal Banua di lapangan sekitar pukul 21.30, ada lebih 50 mobil antre. Beberapa adalah bis. Jumlah penumpang sendiri diperkirakan lebih dua ratus orang.
"Ada segitu (jumlahnya)," kata Staf Operasi ASDP Batulicin, Dwinanto.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi? Menurut Dwinanto, informasi jembatan patah atau kapal tenggelam itu hoax.
"Yang benar itu, terjadi pasang besar. Ujung pelabuhan tempat kapal itu turun tenggelam," ujarnya.
Kejadian awal di posisi pukul 18.00 lewat. Saat itu kapal dari Batulicin sandar ke Pulau Laut. Tapi ternyata ujung dermaga pasang, penumpang tidak berani turun, begitu juga pengelola pelabuhan.
"Kita tidak mau ambil risiko. Makanya kapal balik, nunggu surut," jelasnya.
Jelang pukul 22.00 malam, Dwinanto mengabarkan, air laut mulai surut. Kapal pun sudah bisa sandar. "Ini pasang besar yang pernah kami lihat," akunya. (shd/jb)
Posting Komentar