Jokowi saat Pilpres lalu |
JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Berbagai upaya dilakukan para elit politik untuk menggaet kaum muda sebagai relawan. Untuk menambah pundi pundi suara pada perhelatan pemilihan kepala daerah tahun 2020.
Salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu, Syafruddin H Maming - Muh Alpiya Rakhman (SHM-MAR) contohnya. Mereka menyasar milenial dengan sistem berbasis elektronik.
Sebuah aplikasi bernama ESAKSISHM mesti mereaka unduh di playstore. Kemudian log in menggunakan nomor kode pendaftaran, dan nomor hape.
Salah satu menu di aplikasi itu adalah penambahan relawan. Pengguna dapat mencari lima belas relawan.
"Kami dapat honor kalau menjadi relawan. Sekitar Rp400.000. Jadi kami juga disuruh mencari anggota lain. Nanti data mereka saya masukkan ke akun saya di aplikasi. Mereka juga demikian, mencari anggota juga,” kata seorang milenial yang ditemui di jurnalbanua.com, beberapa waktu lalu.
Selain mendata relawan, dalam aplikasi itu juga ada menu kehadiran saksi, kirim hasil TPS dan Foto C1 Pleno.
Syahri, warga Banjarmasin mengatakan, aplikasi tersebut mirip dengan aplikasi yang digunakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin bagi relawan yang ditugaskan mengawal Pemilu 2019 di tempat pemungutan suara (TPS).
“Kalau kami dulu, disuruh mendata warga dengan menyertakan NIK dan KK mereka. Polanya mirip. Honor juga ada,” ucap Syahri.
Para relawan tambahnya, bisa memilih wilayah mereka dengan menentukan provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, kelurahan dan tempat pemungutan suara (TPS) yang dikawal.
Di dalamnya terdapat fitur ambil suara setiap kandidat Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi . Kemudian mengirim pesan ke koordinator secara langsung dan masuk ke server.
Untuk memastikan hasil ambil suara yang diketikkan relawan tepat, mereka juga harus mengambil foto formulir C1 dan mengunggahnya ke aplikasi.
Beberapa milenial Tanah Bumbu diminta tanggapannya mengaku tidak peduli. "Males. Ada pernah ditawari gabung relawan SHM. Cuma harus pakai KTP, males jadinya," ujar Roby.
Dia mengaku ingin merdeka dari politik praktis. "Ada saya pilihan, dan itu rahasia ya. Saya cuma gak mau kalau ikut tim-tim sukses. Mau merdeka saja. Cucuk sesuai pemikiran saya sendiri saja," tekannya.
Di Tanbu ada tiga calon berlaga. Nomor dua ada Mila Karmila, dan nomor urut tiga Zairullah Azhar. Dalam perbincangan publik, pendiri Bumi Bersujud, Zairullah memang masih dingggap sebagai calon terkuat memenangkan Pilkada nanti, karena ketokohannya yang melekat dalam sejarah pendirian Tanbu. (saa/shd/jb)
Posting Komentar