Ilustrasi: Jurnal Banua |
JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Bekerja untuk kepuasan masyarakat rupanya buka sekadar jargon Bupati Sudian Noor. Di era kepemimpinannya, kualitas pelayanan berbasis elektronik meningkat pesat.
Sistem pelayanan elektronik sendiri, terbukti di banyak daerah berhasil memangkas praktik KKN. Mekanisme pelayanan online mampu menghindari kecenderungan manusia melakukan kecurangan.
Kadiskominfo Tanah Bumbu, Ardiansyah, kepada Jurnal Banua, Sabtu (6/2/20) tadi menjelaskan, dari hasil penilaian Kemenpan RB, rata-rata pelayanan elektronik sudah berada di level 4.
"2018 kita baru mulai, sarana masih kurang. Tapi kita terus genjot, hingga di tahun 2019 meraih nilai 2,37. Dan 2020 tadi 3,00, masuk kategori baik," bebernya.
Layanan elektronik sebutnya sudah saling terintegerasi.
"Layanan tersebut ada manajemen kepegawaian, perencanaan, penganggaran, manajemen keuangan, manajemen kinerja, ada pengaduan publik, dan lainnya," ungkap Ardiansyah.
Terpisah, Bupati Sudian Noor menegaskan, keberhasilan raihan indeks sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) merupakan kerja keras semua SOPD di Bumi Bersujud.
"Saya harap ini terus meningkat. Sehingga dapat menghasilkan layanan yang berkualitas bagi masyarakat, pelaku usaha, dan instansi pemerintah," ujarnya.
Respons Pelaku Usaha di Daerah
Benarkah SPBE di Tanah Bumbu prestasinya berbanding lurus di lapangan? Belum lama tadi Jurnal Banua melakukan penelusuran di lapangan.
Hasilnya, beberapa pelaku usaha mengatakan, layanan berbasik elektronik di Bumi Bersujud memang meningkat.
"Dibandingkan dengan Kabupaten Kotabaru misalnya. Saya mengurus perizinan perusahaan saya jauh lebih mudah di Tanah Bumbu," kata Randy warga Kecamatan Kusan Hilir.
Dia mengaku, setahun terakhir sempat mengurus berkas perusahaannya. Di Tanah Bumbu ujarnya, jauh lebih mudah. Cukup kirim berkas via online dan tinggal tunggu hasilnya.
"Begitu juga dengan pencairan pekerjaan yang memakai anggaran APBD. Di Tanah Bumbu jauh lebih simpel sekarang ini," bebernya. (shd/jb)
Posting Komentar