Baca Juga:
 |
| Bupati Zairullah saat memberikan sambutan di Desa Karang Indah, Kamis (21/4) malam, terlihat Kepala Desa Karang Indah Sudianto (tiga dari kiri) |
"Seakan beliau ini tidak ada lelahnya. Habis dari kantor, kemudian ke desa-desa. Kita yang lebih mudah saja, sulit rasanya begitu," ujarnya Kamis (21/4) malam, usai salat tarawih berjamaah bersama Bupati dan warga di desanya.
Kunjungan langsung ke desa menurut Sudianto, banyak memberikan manfaat. Khususnya bagi perangkat desa. Dia jadi lebih leluasa menyampaikan program-program secara langsung.
Menyikapi pernyataan kepala desa, Zairullah lalu membuka rahasia. Agar dirinya tetap bugar dalam bekerja.
Sudah biasa katanya, dia berangkat kerja pagi. Kemudian ke desa-desa. Lepas tengah malam baru balik ke rumah istirahat.
Rutinitas seperti itu menurutnya tidak akan melelahkan. Dengan satu catatan: mengerjakannya dengan hati.
"Lakukan sepenuh hati. Tidak akan lelah. Yang lelah itu kita bekerja melulu pakai nafsu dan otak, itu capek, karena ada pamrih di sana," ujarnya.
Hati lanjut Zairullah menyimpan begitu banyak energi. Hati yang tenang akan membuat seseorang kuat menjalani rutinitas harian. Hati yang ikhlas membuat orang tidak mudah stress ketika bekerja.
"Itu kuncinya, lakukan pekerjaanmu dengan hati yang dipenuhi rasa cinta. Apalagi ini bulan Ramadan, di mana-mana kita lihat cinta. Kita bisa dapatkan energi yang luar biasa dari senyum warga desa," bebernya.
Tidak kalah penting lanjut politikus PKB ini, saat bertemu dengan orang, biasakan saling mendoakan. "Kita tidak tahu lewat siapa doa itu makbul. Bisa saja orang yang baru kita temui dan mendoakan kita, ternyata dikabulkan Tuhan," imbaunya.
Bukan hanya kepala desa, Agus jurnalis yang masih muda pun menyatakan kekagumannya dengan energi Zairullah.
"Jujur, kalah kita yang muda ini. Saya sering lihat, Bupati itu subuh sudah bangun. Olahraga. Terus kerja, malam baru balik. Tiap hari begitu," ujarnya.
Disinggung soal energi hati, Agus mengaku sependapat. "Sepertinya begitu, makanya gak ada capeknya. Beda sama kita, kerja banyak gak ikhlasnya, terpaksa," kekehnya. (shd/jb)
Posting Komentar