Warga membuka keran air | Foto ilustrasi |
"Dulu banyak, bisa pakai Bank Kalsel. Juga ada aplikasi lain," ujar Nina warga yang tinggal di Batu Benawa, Kamis (14/4/2022) tadi kepada Jurnal Banua.
Seorang pedagang yang membuka usaha jasa pembayaran tagihan PDAM via aplikasi online juga mengeluh. "Gak bisa lagi, gak tahu kenapa," ujarnya.
Dia mengaku sudah dua bulan tak bayar. Beberapa kali ke loket PDAM antrenya banyak.
Dikonfirmasi, Plt Dirut PDAM Bersujud Abdul Hafiz mengatakan, mereka baru saja melakukan perubahan kode billing. Dampaknya ada perbaruan data di sistem.
"Sudah kami umumkan," katanya. Pengumuman itu terlihat diunggah PDAM pada 15 Maret tadi.
Sementara ini, pembayaran hanya dapat dilakukan di loket PDAM, dan ATM BRI.
Dalam waktu dekat pembayaran kembali bisa dilakukan dengan Bank Kalsel. "Kami menunggu perjanjian kerja sama dengan Bank Kalsel," ujarnya.
Juga ada Bank BNI. "Habis bulan puasa akan dibahas perjanjian kerja samanya," terang Hafiz.
Selain itu, dia juga menawarkan pihak pembayaran online lainnya.
Dimintai tanggapannya, Safri warga yang tinggal di Batulicin menyarankan PDAM bisa bekerjasama dengan aplikasi jual beli online terkenal lainnya.
"Jadi banyak pilihan. Zaman sekarang mestinya gak ada lagi kendala soal bayar online," tekannya. (shd/jb)
Posting Komentar