Perempuan membuat ketupat, penganan wajib saat lebaran | Foto: IG @adikunc |
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dari hasil riset mereka, hilal berpotensi terlihat pada 1 Mei nanti.
"Namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan," ujar Rahmat.
Metode yang mereka gunakan menggunakan teleskop yang terkomputerisasi. Kemudian dipadukan dengan teknologi IT.
Saat pengamatan dilaksanakan, cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop. Kemudian secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat.
Perkiraan serupa juga diutarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). "Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat,” ujar Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin.
Sekadar diketahui, Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan Idul Fitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022 nanti. Keputusan tersebut tertuang dalam maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/1.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.
Organisasi Islam ini sendiri menggunakan metode hisab wujudul hilal. Atau dalam istilah lainnya disebut ilmu astronomi. (shd/jb)
Posting Komentar