Misbabul Hasan saat dievakuasi KRI Sultan Hasanuddin |
Kapal KM Ladang Pertiwi 2 yang ditumpanginya dari Makassar ke Pulau Masalima tenggelam.
Kapal itu berangkat Jumat (27/5) sekitar pukul 17.00. Kemudian hilang kontak malam harinya.
Nur Hasana saat dievakuasi KRI Sultan Hasanudin |
Tim SAR lalu diturunkan. Ikut dalam pencarian KRI Sultan Hasanuddin 366 yang sedang dalam operasi.
Kisaran puluhan mil dari tempat terjadinya insiden KRI berhasil menemukan Nur Hasana bersama dengan anaknya, menggunakan selembaran papan gabus yang dijadikan tempat membaringkan anaknya selama berhari-hari.
"Ibu ini berjuang menyelamatkan diri bersama anaknya, hanya menggunakan selembaran gabus, dan setengah botol air mineral selama empat hari," Kata Komandan Guspurla Koarmada II Laksamana Pertama TNI Denny Prasetyo, saat tiba di Pelabuhan Pelindo III Kabupaten Kotabaru, pada (29/5) malam.
Dijelaskanya, Nur Hasana kuat melawan berjuang melawan maut, mengingat tanggung jawabnya terhadap putranya yang berusia 9 tahun, ikut bersamanya.
"Luar biasa, perjuangan sang Ibu menyelamatkan anaknya hanaya di lautan lepas hanya menggunakan selembaran tutup boks dan berbekal setengah botol air minum selama 4 hari," tuturnya.
Selain itu, MV Pearl Orchid juga menemukan sepasang suami istri, Suparman (49) dan Damra (35), dalam keadaan masih hidup namun mengalami luka di beberapa bagian tubuh.
Empat korban itu lalu dievakuasi ke Pangkalan AL di Pelabuhan Pelindo III Kabupaten Kotabaru, guna mendapat perawatan medis lebih lanjut.
"Mempertimbangkan kondisi kesehatan ke 4 korban dievakuasi ke Pangkalan TNI AL Kotabaru karena jarak tempuh lebih dekat dengan lokasi penemuan korban," ujarnya.
Sekedar informasi, 43 orang penumpang, korban tenggelamnya kapal KM Ladang Pertiwi 2 di perairan selat Makassar, sudah 30 orang yang berhasil ditemukan, dan masih ada 12 orang penumpang yang belum ditemukan. (her/shd/jb)
Posting Komentar