Kondisi KM 171 yang hilang akibat ambles ke dalam lubang tambang. Jalan yang dilintasi pengendara sebenarnya adalah lahan pekarangan warga |
"Tambang di pinggir jalan nasional itu kan sudah lama? Empunya jalan, yang merupakan kepanjangan tangan pusat, dalam hal ini BPJN ke mana saja?," ujarnya, kepada Jurnal Banua, Jumat (21/10/2022).
Kasus serupa sebutnya pernah terjadi beberapa tahun silam. Harusnya dijadikan pelajaran.
"Jangan kayak kedelai, jatuh di lubang yang sama dua kali," sungutnya.
Fawahisah sendiri sudah mendatangi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banjarmasin. Hasilnya, dia mengaku tidak puas.
"Terkesan pasif. Jadi ada apa? Seolah selama ini hanya membiarkan saja," sungutnya.
Saat ini jelas Fawahisah, daerah berkorban begitu banyak. Padahal jalan nasional adalah tanggung jawab pusat.
"Tanah Bumbu sampai bikin jalan daerah sendiri dengan anggaran yang tidak sedikit. Padahal ini tanggung jawab BPJN," tekannya.
Sebelumnya, Kepala BPJN Wilayah XI Banjarmasin, Syauqi Kamal mengatakan mereka akan memperbaiki KM 171. Dengan bantuan perusahaan tambang yang beroperasi dekat jalan, PT MJAB.
Syauqi menargetkan akan bisa dilalui dalam waktu sepekan. Caranya dengan memperbaiki KM 171 yang sempat hilang, ambrol ke dalam lubang tambang. (shd/jb)
Posting Komentar