Baca Juga:
 |
| Tiga nama ini dalam beberapa lembaga survei menduduki posisi teratas Capres 2024. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan |
Kader PDIP Perjuangan Ganjar Pranowo posisi pertama dengan 32,1 persen.
Disusul Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan elektabilitas 27,5 persen.
Pada posisi ketiga, ada mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dengan 26 persen.
Lalu apa tanggapan kaum milenial di Banjarmasin, menatap para calon itu?
Selasa (25/10/2022), Jurnal Banua mewawancara beberapa mahasiswa Uniska Banjarmasin.
Secara umum tergambar, pemilih milenial untuk Ganjar, dilatarbelakangi oleh citra karakter gubernur Jateng itu. Pemilih menemukan kesan ramah dan merakyat.
Mahasiswa bernama Maulida misalnya. Dia berpendapat, Ganjar adalah sosok yang ramah, Ganjar juga baik dalam memimpin Provinsi Jawa Tengah.
"Lebih tertarik sama pak Ganjar, soalnya beliau ramah sama," ujarnya.
Sementara untuk Pranowo dan Anies, milenial pemilihnya menitikberatkan kepada kecakapan sumber daya manusia dua tokoh ini. Mereka menangkap kesan kemampuan kepemimpinan baik pada Prabowo atau Anies.
Mahasiswi Sayyidah Aisyah menilai Prabowo lebih berpengalaman dalam mengikuti Pilpres. Serta memiliki latar belakangan pemimpin, dalam bidang militer pertahanan negara.
"Militer juga kan, jadi lebih cocok," ujar mahasiswa semester 3 asal Banjarmasin ini.
Rekannya, Viesta bahkan menilai Prabowo lah yang layak membawa Indonesia ke luar dari kemelut permasalahan global saat ini. Sehingga layak diberi kesempatan lagi.
"Ingin memberikan beliau kesempatan yang ketiga kalinya," ujarnya.
Mahasiswa lainnya, Hermawan memandang, justru Anies Baswedan yang tepat menjawab beragam tantangan sulit seperti sekarang.
Kata warga Marabahan ini, Anies sukses dalam menjalankan tanggung jawab di DKI Jakarta. Dalam kata lain, Anies dia nilai mampu memimpin kemajemukan yang begitu kompleks. Jakarta adalah wajah Indonesia.
"Anies, karena sukses sebagai gubernur DKI. Memiliki kapasitas dan cerdas," kata Deni.
Tapi, tentu saja. Tidak sedikit mahasiswa yang gamang. Bahkan terkesan jenuh dengan politik.
Ahmad Hidayat mengaku tak tahu dengan pilihannya untuk persiapan Pilpres 2024 nanti. Mahasiswa asal Barito Kuala ini mengatakan, dirinya tak mengikuti proses jalannya politik di Indonesia.
"Sebenarnya saya juga tidak peduli siapa pun nanti yang terpilih. Menurut saya, ya pasti begitu-begitu saja," singgungnya.
Senada, Salis Wahyu Tresnaningsing juga tak mempunyai kriteria pilihannya dalam sosok siapa yang disukai di Pilpres.
"Tidak ada kriteria, karena saya bingung siapa yang mau saya pilih. Tidak peduli, tak tahu jua. Ujung-ujung juga utang negara tetap tidak lunas," ujarnya. (mra/shd/jb)
Posting Komentar