Dinas Pertanian bersama warga menggelar panen padi bersama di Desa Sumber Baru Kecamatan Angsana |
Kabar baiknya lagi, mereka juga berhasil meningkatkan luasan tanam. Dari 25 hektare menjadi 45 hektare, di Desa Sumber Baru.
Mereka adalah petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Guyub Rukun, Kelompok Tani Sri Mulya dan Kelompok Tani Makmur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tanah Bumbu H Hairuddin melalui Sekretaris, Lamijan, Selasa (25/10/2022) menjelaskan kalau para petani itu melakukan teknik Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
Kali ini para petani, berhasil panen padi dengan varietas padi mekongga, varietas inpari dan siam, serta varietas lokal padi gogo sigupai.
“Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini, ketersediaan pangan kita yaitu beras tersedia cukup stabil,” lanjutnya.
Pola makan masyarakat Indonesia terkini dan pada pola makan masyarakat Indonesia tahun 1960/1970 itu berbeda. Presentase makanan utama masyarakat terkini itu beras.
Ditunjukkan melalui angka statistik bahwa konsumsi beras bagi orang dulu hanya 60/70 persen, ternyata kebiasaan pola makan orang dulu termasuk jenis umbi- umbian sebagai pemenuhan makanan pokok. Orang dulu makan umbi sekitar 30/40 persen, sehingga beras ketersediaannya semakin terdukung.
Hal ini berbeda dengan pola makan masyarakat sekarang ini, yang mana 100 persen lebih banyak ke beras. Sehingga swasembada beras sekarang ini lebih berat.
Pun begitu, Tanah Bumbu mampu memenuhi kebutuhan berasnya.
“Alhamdulillah Tanah Bumbu tercukupi untuk produksi beras. Tahun 2021 misal kita mencapai hasil hampir 500 ton yang bisa di jual keluar daerah,” kata Lamijan.
Selain padi, hasil pertanian Tanah Bumbu yang juga bernilai ekonomis berupa gabah yang biasanya diolah sebagai makan ternak. (shd/jb)
Posting Komentar