Baca Juga:
 |
| Rektor Uniska MAB Abdul Malik saat pidato sambutan pelantikan pejabat struktural Uniska MAB |
Malik menyandang gelar ASEAN Engineering sejak 21 Agustus 2022 lalu di Johor, Malaysia. Diberikan oleh Penghargaan itu diberikan oleh ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO).
Gelar tersebut diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan dan kompetensi sebagai insinyur profesional. Agar dapat melakukan kegiatan praktek keinsinyuran di kawasan ASEAN.
Pencapaian ini diperoleh dengan mengikuti sertifikasi Insinyur Profesional (IP) di Persatuan Insinyur Indonesia (Pll) untuk memperoleh IPM (Insinyur Profesional Madya).
Awalnya, Malik dengan latar belakang sarjana peternakan mengambil Insinyur Profesi (IP), dengan syarat sudah lima tahun lulus dari Sarjana Peternakan.
Kemudian, dalam Insiyur Profesi (IP) terbagi menjadi tiga yakni Insiyur Profesi Madya, Utama, dan Pertama.
Sebelumnya, Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini telah memiliki gelar Insinyur Profesional Utama (IPU).
"Ada Insinyur Profesional (IP) tadi terserah belakangnya ada Pertama, Madya atau Utama tergantung beban nilai yang diujikan," kata Rektor Uniska MAB, Abdul Malik, Senin (14/11/2022).
Setelah mendapatkan gelar profesi tingkat Indonesia, Malik lanjut mengajukan ke tingkat ASEAN.
"Semua yang berprofesi boleh mengajukan juga dengan rekomendasi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII)," jelas Malik.
Malik juga mengatakan, penyandang gelar ASEAN Engineering terkait keahlian dan pengetahuan tak hanya diakui di Indonesia, melainkan juga di tingkat ASEAN.
Diketahui, Malik bukan satu-satunya yang mendapat gelar ASEAN Engineering di kampus Uniska MAB. Wakil Dekan lll, Fakultas Teknik Uniska MAB, Akhmad Gazali juga menyandang gelar ASEAN Engineering. (mar/shd/jb)
Posting Komentar