Jembatan di Tanjung Seloka hancur akibat dihantam rob dan gelombang tinggi | Foto: Heriansyah/Jurnal Banua |
Jembatan pelabuhan panjang yang dibangun mengunakan bahan kayu ulin dengan panjang lebih kurang 500 meter, habis tersapu oleh ganasnya gelombang yang menghantam saat pasang rob air laut tiga pekan berturut-turut.
Warga di wilayah itu menyebutnya Jembatan Pelabuhan Panjang. Merupakan tempat berlabuhnya kapal nelayan dan kapal angkutan barang seperti beras, yang dimuat dari Sulawesi.
Bangunan ini merupakan bangunan Pemerintah Daerah yang dibangun puluhan tahun lalu.
"Jembatan ini merupakan bangunan tua, yang dibangun Pemerintah Daerah puluhan tahun lalu. Selain tempat berlabuh kapal para nelayan, Pelabuhan ini juga merupakan tempat penyebrangan kapal angkut barang sembako dari Sulawesi," ungkap Kepala Desa Tanjung Seloka Utara, Syarifuddin, kepada Jurnal Banua, pada Senin (26/12/2022).
Kades berharap, pemerintah daerah segera membangunkan kembali jembatan pelabuhan panjang. Karena mengingat nasib para warga nelayan yang kesulitan untuk melabuh kapalnya.
"Muda-mudahan pemerintah segera kembali membangunkan jembatan pelabuhan panjang. Robohnya jembatan ini yang dihantam oleh ombak saat pasang rob air laut, sangat berdampak kepada para nelayan, dan kami juga kesulitan bongkar muat barang. Karena ini cuma satu satunya jembatan pelabuhan yang bisa digunakan untuk tempat sandarnya kapal-kapal besar," pungkasnya. (her/shd/jb)
Posting Komentar