Warga mendorong kendaraan mereka melalui ruas jalan Berangas - Tg Seloka. Jalan berkubang lumpur jadi sudah mereka alami puluhan tahun | Foto: Heriansyah | Jurnal Banua |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Warga perbatasan Pulau Laut Timur dan Pulau Laut Selatan terpaksa gigit jari.
Pasalnya tahun ini, Pemkab Kotabaru tidak menganggarkan perbaikan jalan lingkar Pulau Laut yang menghubungkan dua kecamatan itu.
Walau sudah puluhan tahun warga di sana menderita melalui jalan berlumpur jika musim hujan.
Bahkan kini, jika warga Desa Labuan Mas di Pulau Laut Selatan ingin ke kota lewat Pulau Laut Timur, siap-siap bertelanjang dada.
"Pergi telanjang, datang pun telanjang, karna harus siap-siap lepas pakaian untuk mendorong kendaraan yang kita tumpangi," ujar tokoh masyarakat Labuan Mas, Madi kepada Jurnal Banua baru-baru tadi.
Dia pun protes. Menurutnya, pemerintah daerah seolah abai dengan keluhan warga di sana.
"Mungkin, ribuan kepala yang memerlukan perbaikan jalan ini, tidak ada artinya bagi pemerintah di kota. Sehingga permohonan kami tidak pernah ditanggapi, bahkan sudah berpuluh-puluh kali kami mengusulkannya," tuturnya.
Kepala Desa Labuan Mas Duriansyah membenarkan keluhan warganya itu.
Jalan lingkar Pulau Laut merupakan akses satu-satunya yang harus dilalui untuk bepergian ke pusat kota.
"Karena kondisi jalan yang rusak parah. Terlebih di musim hujan, semua kegiatan di Desa terhambat. Mobil pengangkut bahan material tidak biasa lewat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kotabaru Suprapti Tri Astuti, mengatakan tahun 2023, tidak ada pembangunan jalan lingkar Pulau Laut, di Kecamatan Pulau Laut Timur, Kecamatan Pulau Laut Selatan, saat di konfirmasi di ruang kerjanya, pada Selasa 24 Januari 2023.
"Untuk tahun ini, anggaran 2023, tidak ada pembangunan jalan lingkar, Berangas (timur)- Tanjung Seloka (selatan). Namun, kita akan melanjutkan perbaikan jalan yang menuju Tanjung Lalak, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan," katanya.
Sekadar diketahui, selain lewat timur warga di Labuan Mas juga bisa ke kota lewat Kecamatan Kepulauan. Tapi ini memakan waktu berkali lipat lebih lama. Karena harus memutar. Jalan dari Labuan Mas ke Tanjung Seloka pun jauh dari kata layak. (her/shd/jb)
Posting Komentar