Kadis PUPR Kotabaru Suprapti Tri Astuti (belakang) saat ditemui wartawan yang tergabung di JMSI Kotabaru di ruang kerjanya, Selasa 24 Januari 2023 | Foto: JMSI Kotabaru for Jurnal Banua |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Masih ingat cekcok wartawan dan Kadis PUPR Kotabaru Suprapti Tri Astuti, Mei 2022 silam? Kejadian serupa kembali terjadi, Selasa 24 Januari 2023.
Jika sebelumnya berujung permakluman, kali ini nampaknya berbeda. Sekelompok wartawan tergabung di JMSI Kotabaru rencananya akan membawa soalan terbaru ini ke jalur konstitusi.
Pada hari itu, sembilan jurnalis JMSI Kotabaru, mendatangi kantor Dinas PUPR. Sore sebelum Asar.
Mereka ingin konfirmasi banyak hal. Mulai dari soal pengadaan barang dan jasa. Sampai beberapa proyek tahun 2022 yang tidak selesai.
Sampai di sana, mereka menunggu sekian menit. Lalu dipersilakan masuk ke ruangan Kadis PUPR.
Di sana ada beberapa bawahan kepala dinas. Wartawan dipersilakan duduk, sembari Suprapti --akrab disapa Tuti, ngobrol dengan bawahannya.
Lalu, menurut keterangan beberapa anggota JMSI, Tuti kemudian membahas soal beberapa pemberitaan yang ditulis oleh jurnalis di sana. Dia protes, dan berencana akan melapor ke Dewan Pers.
"Kami saat itu belum ada bertanya. Ibunya ngomong sendiri ke kami," ujar Sekretaris JMSI Kotabaru, Masduki yang saat itu didampingi 8 anggotanya. Beberapa di antaranya adalah jurnalis Ari Nugraha, Icha, Rahmat Ilahi, dan Maulana.
Lalu dia membahas soal uang yang pernah dia beri ke wartawan.
"Tapi mohon maaf. Tolong ya, saya maaf. Kalau misalnya, ibu ini pelitnya, gak pernah berbagi ya segala macam? Ada waktunya saya berbagi, ada waktunya saya tidak. Semua pasti pernah ngerasain. Saya kasih, saya apa segala macam. Saya kirimin, saya transfer. Ada yang saya transfer. Semua buktinya masih ada di saya. Jadi jangan mencari-cari kesalahan..... kalau misalnya ujung-ujungnya nanti juga tidak bagus," ujar Tuti di rekaman hape beberapa jurnalis.
Ucapan dan narasi Tuti soal duit, transfer dan mencari-cari kesalahan itu, rupanya membuat para jurnalis itu tersinggung. Menilai ucapan tersebut telah menciderai profesi mereka.
"Seolah-olah kami ini urusan kantong pribadi. Mencari-cari kesalahan, untuk duit. Kami ke sana mau konfirmasi soal keluhan masyarakat yang masuk, kan itu tugas kami," ujar jurnalis, Sabtu 28 Januari 2023.
Perbincangan itu lanjut jurnalis, kemudian mengarah ke masalah proyek. Tuti membantah isu mark up proyek-proyek di sana. Juga menjelaskan teknis proyek tahun 2022 yang belum rampung dikerjakan.
JMSI Kotabaru sendiri berencana membawa masalah itu ke jalur konstitusi. Menunggu hasil rapat internal mereka.
Sayangnya, sampai kini belum ada keterangan dari Kadis PUPR. Upaya konfirmasi wartawan melalui hapenya belum direspons, Sabtu 28 Januari 2023.
Sekadar mengingatkan, pada Mei 2022 silam, Tuti juga pernah cekcok dengan jurnalis. Sampai-sampai anggota DPRD Kotabaru Awaludin buka suara, memberikan pembelaan kepada wartawan.
Saat itu kejadiannya di gedung parlemen. Di hadapan para wakil rakyat, disaksikan wartawan, Tuti mengatakan kalau wartawan acap distorsi ketika menulis berita. Cekcok ini lalu berujung permintaan maaf dari Kadis PUPR itu. (her/shd/jb)
Wah..wah..wah ,bisa ada perombakan Kabinet jar kai Udin .
BalasHapus