JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN - Walau dirinya baru saja terjun dalam politik praktis, namun kapasitas dirinya dan pengalaman memimpin banyak orang di lapangan bertahun lamanya membuatnya cepat meraih simpati dan kepercayaan masyarakat luas.
Dialah Ketua DPD Nasdem Tanah Bumbu H Rahmat Trianto, purnawirawan tentara yang sekarang mencoba mewujudkan cita-cita besarnya lewat jalur politik. Pendekatan gagasan yang dia lakukan selama beberapa bulan terakhir ke banyak tokoh masyarakat mendapat sambutan positif.
"Politik kita harus berubah, lima tahunan semestinya bukan adu serangan fajar, tapi adu cita-cita atau adu gagasan siapa yang layak kita kawal lima tahun ke depan. Dan jurinya adalah masyarakat," ujarnya kepada Jurnal Banua belum lama tadi.
Kata pria yang merupakan cucu dari pasangan guru ngaji ini, politik adalah instrumen yang dipakai negara ini untuk memutuskan kebijakan pemerintah. Sehingga suka atau tidak, satu suara rakyat sangat bernilai artinya, karena yang dipertaruhkan adalah kebijakan lima tahun ke depan.
"Maka kalau kita benar menghormati dan berjuang untuk rakyat, seharusnya yang kita tawarkan adalah program atau gagasan yang akan kita perjuangkan selama lima tahun ke depan. Tapi kalau yang kita tawarkan adalah amplop, orang sekarang bilang serangan fajar, artinya niat kita dari awal memang bisnis, bukan memperjuangkan mereka," tekannya.
Dari sekian banyak caleg DPR RI Kalsel dapil dua, nama H Rahmat memang terlihat paling populer sebagai pendatang baru. Salah satunya adalah banyaknya baliho dirinya di jalanan.
Usut punya usut, maraknya sosialisasi Rahmat adalah buah kerja kerasnya membangun jejaring selama bertugas di Kalsel sebagai komandan distrik militer --biasa kita sebut Dandim. Karena rekam jejak positifnya tersebut, sekarang ini simpul-simpul relawannya tersebar hampir di semua desa, khususnya di Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Kepercayaan banyak tokoh masyarakat kepadanya tentu bukan datang tiba-tiba. Selama menjabat Dandim di Tanah Bumbu, Rahmat adalah tentara yang aktif turun ke lapangan. Secara berkala dia kumpul bersama kepala desa. Gagasannya yang cemerlang dan pembawannya yang mudah bergaul menjadi magnet utama ketokohan dirinya dalam beberapa tahun terakhir.
Menariknya, energinya setali tiga uang dengan sang istri Hj Dian Rahmat. Mantan runner up puteri Indonesia tahun 2002 ini juga menjadi salah satu tokoh perempuan yang aktif bergerak mendorong UMKM daerah. Yang paling dikenang warga adalah upaya Dian dalam meningkatkan nilai jual kain tenun Pagatan.
Dengan semua potensi tersebut, maka tidak heran kemudian, ketika Rahmat akan pindah tugas, banyak tokoh masyarakat memintanya agar tetap tinggal di daerah. Bahkan terang-terangan, Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar memintanya untuk maju jadi calon bupati Tanah Bumbu 2024. Dalam beberapa kesempatan politikus senior ini mengatakan, Rahmat memilki semua syarat individu untuk membawa daerah ini jauh lebih baik lagi ke depan.
Dan ketika Rahmat memutuskan pensiun dini --setelah musyawarah dengan keluarga-- ramai-ramai partai politik meminangnya. Rupanya para pemimpin partai sudah bisa membayangkan tambahan kekuatan mereka dari purnawirawan tentara yang telah menguasai dengan baik strategi teritorial.
Namun yang beruntung mendapatkan sumbangan kapasitasnya adalah partai dengan semboyan gerakan perubahan. Rahmat setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya memilih Nasdem sebagai perahu gagasannya untuk berjuang dalam politik praktis.
Kepada Jurnal Banua, Rahmat mengatakan, dia sepakat dengan cita-cita Nasdem bahwa politik harus menjadi alat mencerdaskan anak bangsa. Bukan sebaliknya, hanya jadi alat untuk meraih kekuasaan yang orientasinya hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri.
Dan akhirnya ketika Rahmat turun memperkenalkan diri dan gagasannya di konstestasi pemilu 2024, masyarakat luas menyambutnya positif.
Dalam pertemuannya dengan para tokoh masyarakat, tentara yang pernah disekolahan di Rusia oleh negara ini mampu meninggalkan kesan positif. Misalnya, belum lama tadi, di salah satu masjid di Kabupaten Kotabaru, ketika dia didapuk untuk memberikan ceramah, tanpa canggung pria tinggi besar ini maju ke depan.
Caleg dengan nomor urut 2 tersebut mengatakan, sejak masih bertugas di militer, duduk bersama dengan warga hampir tiap hari dia lakukan. Begitu juga dengan memberikan ceramah, bukan hal baru baginya.
"Kita kan hidup yang paling penting adalah seberapa bermanfaat diri kita buat orang banyak," ujarnya.
Fenomena caleg pendatang baru ini menjadi perbincangan menarik. Bahkan di kalangan jurnalis.
"Seingat saya, rata-rata Dandim yang pernah bertugas memang meninggalkan kesan yang luar biasa di masyarakat. Mungkin karena tentara dididik harus manunggal dengan rakyat, kali ya," ujar salah satu wartawawan senior di Kotabaru, Masduki.
Lebih lanjut Masduki mengatakan, purnawirawan tentara yang terjun ke politik bukanlah barang baru dalam sejarah demokrasi. Beberapa nama sudah berkibar sejak lama.
"Secara umum, bagi kami masyarakat, yang penting para caleg sekarang ini mau dan serius berjuang buat masa depan. Paling penting, tentu saja membuat kebijakan-kebijakan yang pro kepada rakyat," tegasnya.
Dia juga meminta Nasdem dengan semboyan gerakan perubahan tidak hanya menjadi slogan lima tahunan. Tapi benar-benar dibuktikan dengan kerja nyata di lapangan. (zal/jb)
Posting Komentar