JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Purnawirawan tentara yang sekarang mengusung gerakan perubahan H Rahmat Trianto menghela nafas panjang. Kunjungannya beberapa hari terakhir ke pedalaman Kotabaru di daratan Pulau Kalimantan membulatkan tekadnya: Kambatang Lima hukumnya wajib!
Dalam kunjungannya ke banyak desa di pedalaman, selain melakukan kampanye dialogis terkait kontestasi Pileg DPR RI yang sedang dia hadapi, Rahmat juga menggunakan momen tersebut untuk menggali secara langsung semua masalah prioritas yang dialami konstituennya.
Rahmat mengaku Kambatang Lima memang merupakan solusi paling efisien dari banyak aspek. Untuk menjawab semua derita warga Kotabaru yang tinggal di daratan Kalimantan.
"Paling krusial itu adalah infrastruktur jalan. Sebagai gambaran, jika warga di Pamukan Barat ingin berurusan ke kantor administrasi di pusat kabupaten, dia harus menghabiskan waktu berkendara hingga setengah hari. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya warga di perbatasan Kotabaru daratan Kalimantan selama ini," ujarnya kepada wartawan.
Padahal menurut mantan Dandim di Tanah Bumbu ini, jalan merupakan sarana vital untuk meningkatkan hampir semua sektor kehidupan masyarakat. "Jalan rusak, ekonomi warga sulit berkembang. Begitu juga dengan pemerataan pelayanan kesehatan dan pendidikan," tegasnya.
Ironisnya jelas Caleg Nasdem nomor urut dua ini, masalah jalan di Kotabaru adalah isu klasik. Sudah puluhan tahuh dialami warga, janji-janji deretan kepala daerah tidak terjawab dengan tuntas dalam masa kebijakannya.
"Kalau kita mau buat daftar, masalahnya memang kompleks. Tapi itu melelahkan, saling menyalahkan dan seterusnya. Paling efisien ya kita harus carikan solusi. Saya sepakat dan sudah saya katakan ke teman-teman penggagas dan pejuang Kambatang Lima, saya siap lahir batin berjuang siang malam untuk mewujudkan cita-cita bersama ini," jelasnya.
Semua data di lapangan dan fakta sejarah jelas Rahmat mendukung kesimpulan, kalau pemekeran kabupaten Kotabaru daratan Kalimantan merupakan jawaban tuntas dari akar masalah yang selama ini terjadi: program anggaran yang jauh lebih banyak ke Pulau Laut.
"Fakta menarik dari ide pembentukan kabupaten baru, Tanah Kambatang Lima ini, tahu nggak apa? Warga Pulau Laut justru setuju, banyak tokoh di sana, mulai akademisi, budayawan sampai jurnalis yang menjadi bagian dari gerakan Kambatang Lima. Artinya, ini memang murni berangkat dari gagasan," jelasnya.
Untuk itu Rahmat dalam setiap kampanya tatap muka dengan masyarakat, dia selalu berpesan. Supaya warga benar-benar memilih perwakilan mereka di parlemen dengan bijak.
"Saya tidak janji banyak, tapi satu yang bisa saya pastikan. Saya tidak pensiun dari tentara untuk mengejar harta apalagi jabatan, tidak sebanding dengan apa yang telah saya tinggalkan. Saya memilih politik, karena harus saya akui, di negara kita, politik adalah jalan paling efisien untuk mengubah nasib rakyat," tegasnya.
Rahmat mengaku, dalam perjalannya tugas sebagai tentara di banyak daerah, kadang harus mengelus dada dengan sabar melihat kebijakan para politis yang dia anggap tidak berpihak pada masa depan rakyat yang menjadi konstituennya.
"Kadang geregetan juga, tapi saat itu saya tidak bisa berbuat banyak. Tentara tidak memiliki kebijakan. Nah, sekarang saya sudah memutuskan. Saya pilih Nasdem, karena visinya berjuang dengan gagasan. Dan saya melihat komitmen partai ini untuk mencoba mendewasakan politik kita," pungkasnya. (zal)
Posting Komentar