DARAH GARUDA: Mantan komandan distrik militer di pesisir Kalsel yang kini berjuang lewat jalur politik di partai Nasdem, H Rahmat Trianto berdiri di atas kaki jembatan Pulau Laut | FOTO: ISTIMEWA |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Jika Anda bertanya siapa caleg DPR RI di mata warga Kotabaru yang saat ini tengah ramai diperbincangkan, maka akan mudah menyebut satu nama. Dia adalah caleg dari partai pengusung perubahan Nasdem, H Rahmat Trianto.
Namanya memang baru tahun ini muncul di kancah perpolitikan Banua. Walau begitu H Rahmat bukan orang baru di pesisir Kalimantan Selatan. Dia adalah mantan komandan distrik militer di Tanah Bumbu.
Ketika masih memegang tongkat komando, di daerah Rahmat sulit ditemui di kantornya. Dia adalah tipe pemimpin yang senang berada di lapangan. Kadang bersama petani di sawah, atau bercengkerama dengan para ulama di masjid.
Kecintannya membersamai rakyat tersebut membuahkan program yang sangat dikenal kala itu. Namanya ngodim, singkatan dari ngobrol bareng dandim. Program tersebut berkala digelar setiap pekan.
Dari sana kemudian Rahmat merasa, tongkat komandonya tidak bisa berbuat banyak untuk rakyat. Tongkat itu baru memiliki peran yang optimal ketika negara dalam bahaya.
Akhir tahun 2022, Rahmat bertarung keras dengan dirinya sendiri. Tetap meneruskan karir di militer. Ini adalah pilihan masuk akal. Rahmat merupakan salah satu aset terbaik yang dimiliki negara ini.
Dia beberapa kali disekolahkan ke luar negeri. Fasih berbahasa Inggris dan Rusia, artinya memiliki pengetahuan yang luar biasa di bidang pertahanan blok barat dan timur.
Namun Rahmat akhirnya memilih meninggalkan karir cemerlangnya. Dia memutuskan terjun ke politik. Pengaruh dari eksternal harus diakui sangat kuat. Karena popularitas dan caranya berkomunikasi dengan rakyat banyak partai memintanya bergabung.
"Ketika saya memutuskan pensiun dini, jujur keluarga besar sedih. Khususnya anak-anak saya. Apalagi satu anak saya baru saja di terima di militer, itu pukulan berat baginya," ujar Rahmat dalam salah satu sesi kampanye di Kotabaru.
Namun akhirnya keluarga dapat menerima. Mereka mengerti, Rahmat adalah satu dari sekian orang yang tidak dapat menerima kenyataan kalau daerah yang kaya raya ini masih tidak dikelola dengan maksimal.
"Begitu banyak persoalan warga, dan saya heran. Karena semua itu sebenarnya dapat kita selesaikan dengan mudah. Hanya perlu kebijakan yang adil tanpa mementingkan diri sendiri dan golongan," tegasnya.
Dia memberikan salah satu contoh konkret di Kotabaru. Yaitu jembatan Pulau Laut yang hingga sekarang mangkrak. Padahal pembangunannya telah dimula sejak 2015 lalu. Dan telah banyak anggaran daerah masuk ke sana.
"Ketika saya berdiri di kaki jembatan itu, di Tanjung Serdang, saya jujur miris. Tiang pancang sudah sampai ke tengah laut. Ini bukan perkara sulit sebenarnya. Hanya memerlukan keseriusan semua elemen kebijakan, dari daerah sampai ke pusat," tekannya.
Kemudahan dan keberpihakan kepada gagasan besar itulah yang kemudian membuat Rahmat memutuskan partai Nasdem sebagai rumah perjuangannya. Dia melihat partai ini masih setia dengan cita-cita awal mereka saat berdiri,
"Jika amanah itu diberikan, satu yang bisa saya janjikan. Saya sejak kecil dididik untuk tidak jadi pecundang. Meninggalkan militer adalah pengorbanan yang besar bagi saya dan keluarga, tidak akan itu saya pertaruhkan hanya untuk masalah harta dan kekuasaan," pungkasnya.
Mungkin karena darah Garuda yang dimilikinya, alias kesetiannya berjuang demi perubahan nasib rakyat itulah yang membuat Rahmat begitu gencar melakukan pertemuan di lapangan. Sampai sekarang, Rahmat terus melalukan kampanye dialogis, khususunya di Kabupaten Kotabaru.
Karena keterbatasan sebagai politikus baru, Rahmat mempersempit arena perebutan suaranya. Strategi itu semakin ke sini terlihat menemukan alasannya. Rahmat sekarang adalah caleg DPR RI yang namanya paling sering diperbincangkan warga.
Setiap usai menggelar pertemuan dengan warga di lapangan, nama Rahmat menjadi perbincangan. Bukan saja pembawaannya yang supel. Tapi juga dengan gagasan dan cita-cita yang akan dia kejar untuk warga Kotabaru, salah satunya adalah peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan yang dia yakini sama sekali bukan perkara sulit. (zal/jb)
Posting Komentar