Pemkab Tanbu Berikan Pelatihan pada Kader Posyandu untuk Tekan Angka Stunting

Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Tanbu bersama PT Tunas Inti Abadi (TIA) menggelar pelatihan bagi kader Posyandu.


JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) menggelar pelatihan bagi kader Posyandu, Selasa (20/2/2024).

Pelatihan ini bekerja sama dengan PT Tunas Inti Abadi (TIA) dengan menghadirkan Dokter spesialis anak dari Banjarmasin, dr Gladys Gunawan.

Tujuannya, guna menekan angka stunting yang terjadi di Tanbu. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Sungai Loban, yang mana terdapat 93 anak stunting.

"Hal ini menjadi tanggung jawab bersama, bagaimana menekan dan menurunkan stunting sehingga target dari Bupati Tanbu bisa tercapai," ujar Sekretaris Camat Sungai Loban, Zulkarnain.

Zulkarnain berharap, dengan adanya pelatihan bagi kader Posyandu dapat menekan angka stunting di Tanbu. Terutama, bisa mengajak para orang tua untuk membawa anaknya ke Posyandu.

"Semoga dengan pelatihan ini para kader bisa lebih aktif dan semangat mengajak orang tua balita ke posyandu," harap Zulkarnain.

Perwakilan PT TIA, Budi menyebut pelatihan kader posyandu itu merupakan program CSR dari pihaknya dalam pemberdayaan masyarakat.

"Semoga ilmu ini bisa diserap para kader posyandu, dan bisa disampaikan lagi ke kader desa masing-masing," ucapnya.

Kemudian, tidak lupa para orang tua bisa secara rutin mengajak anaknya untuk ke posyandu dan mengukur, menimbang, serta mengecek tinggi badan balita.

"Kita bisa mencegah stunting dengan perbaikan gizi, dan dapat mengevaluasi kenaikan BB dan TB anak. Tidak semua pendek itu stunting," tegas Budi.

Dokter spesialis anak dr. Gladys Gunawan,
mengungkapkan tumbuh normal adalah
pertumbuhan yang sesuai grafik pertumbuhan dan merupakan gambaran kondisi status gizi dan status kesehatan yang optimal, pertumbuhan bersifat simultan namun kecepatannya berbeda.

"Jika pertumbuhan berat badan dapat dipertahankan normal maka panjang atau tinggi badan dan lingkar kepala juga akan normal, dan saat pertumbuhan berat badan mengalami weight faltering, maka panjang atau tinggi badan dan lingkar kepala mengalami deselerasi," sebutnya.

Penilaian pertumbuhan anak harus dilakukan secara berkala, banyak masalah fisik maupun psikososial yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak, pertumbuhan yang terganggu dapat merupakan tanda awal adanya masalah gizi dan kesehatan. (dr/adv/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar