JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Sekian lama menanti, perwakilan Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru masih bungkam terkait mega proyek yang sedang dikerjakan di sana.
Humas bandar udara berinisial S saat dihubungi via telepon, Kamis 16 Mei 2024 mengaku tidak tahu tentang proyek tersebut.
Dan ketika wartawan meminta ke mana harus mendapatkan informasi, dia malah meminta wartawan untuk tidak lagi memberitakan proyek tersebut.
"Dari pada nunggu beliau (kepala bandar udara, Red) datang lawas, pian ambil.....kena ke kantor, tapi kada usah diangkat lagi beritanya," ujarnya.
Beberapa wartawan sendiri telah menunggu dengan sabar selama lebih seminggu. "Sudah ada lebih seminggu saya menuggu iformasi, tapi rupanya pihak bandara enggan memberikan keterangan," ujar jurnalis yang tinggal di Kotabaru, Iwan Hardi kepada Jurnal Banua.
Proyek tersebut memang mencuri perhatian warga di pusat kota. Salah satunya, karena banyaknya tanah yang diangkut untuk menguruk dan memperluas areal bandar udara.
Dari informasi dan data lapangan yang dihimpun Jurnal Banua, tanah uruk tersebut diangkut sejak sekitar sebulan yang lalu. Dari beberapa lokasi yang tidak terlalu jauh dari kawasan bandar udara.
Lokasi pengambilan tanah uruk yang paling mencolok ada di Desa Gunung Sari, tepatnya di RT 6. Sekitar setengah hektare tanah subur di kaki Sebatung yang persis berada di tepi jalan poros tersebut dipapas dan digali.
Salah satu lokasi pengambilan tanah uruk untuk bandar udar di Desa Gunung Sari, Kotabaru | FOTO: ISTIMEWA |
Beberapa warga di sana sendiri mengaku khawatir, karena bekas galian tersebut sewaktu-waktu bisa longsor. Pasalnya, bekas galian berbentuk vertikal, tidak di tera siring.
Walau pihak bandar udara Gusti Sjamsir Alam enggan bukan suara terkait mega proyek tersebut, namun di lapangan Jurnal Banua mendapatkan informasi kalau proyek tersebut berasal dari dana APBN. Nilainya lebih Rp40 Miliar.
Adapun jenis pekerjaannya adalah penambahan jalan runway dan turning. Sehingga jenis pekerjaan yang dilakukan ada dua bagian besar: pengurukan tanah kemudian disusul pengaspalan.
Sebagai tambahan, sejak awal dimulai sampai Kamis 16 Mei 2024 siang, tidak ada satu pun terlihat papan proyek di sekitar pekerjaan tersebut beroperasi. Sampai sekarang publik tidak mengetahui secara resmi proyek tersebut berasal dari mana, siapa mengerjakan dan berapa anggarannya. (zal/jb)
Posting Komentar