Ketika Govinda milik Haji Johan Unjuk Kebolehan di Ajang Pasukan Bolo Ngarit Polres Tanbu

BANGGA: Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya memberikah trofi jawara kepada Haji Johan yang berhasil memenangkan kontes ternak yang digelar Polres Tanah Bumbu dalam rangka memeriahkan Hari Bhyangkara ke 78, Minggu 23 Juni 2024 | FOTO: AGUS HASANUDDIN FOR JURNAL BANUA
Pagi Minggu di Tanah Bumbu tadi, boleh jadi menjadi salah satu pagi yang paling merona. Pasukan "Bolo Ngarit" bertukar canda dengan puluhan polisi, plus bumbu kehadiran pengusaha kondang sekaligus offroader nasional Haji Johan dengan jagoannya: Govinda.

JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Kabar pertandingan akbar pasukan bolo ngarit sudah terdengar sejak sepekan terakhir. Masyarakat di Bumi Bersujud antusias menanti kontes kambing yang baru pertama digelar dalam rangka memeriahkan Hari Bhyangkara ke 78 tersebut.

"Bolo itu artinya teman atau sahabat, ngarit bisa kita sebut petani. Bolo ngarit, sahabat petani. Lomba kontes kambing ini kita adakan untuk memberikan semangat dan apresiasi terhadap peternak dan petani yang selama ini sudah berjuang keras ikut meningkatkan roda perekonomian khususnya di desa-desa," ujar Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya kepada Jurnal Banua, Minggu 23 Juni.

Keakraban lomba tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti kontes. Hampir seratus kambing berbagai ukuran dan bentuk berjejer di Taman Edukasi. Sementara itu di panggung hiburan terdengar merdu suara biduan muda ayu melantunkan lagu Jawa.

Kapolsek Batulicin Ipda Kusnin terlihat sibuk. Dia ikut mengenakan kaos bertuliskan Bolo Ngarit, berkelir biru langit. Wajahnya ceria, berbincang dari satu pemilik kambing ke pemilik kambing lainnya. Nampaknya dia punya relasi yang kuat di sektor peternakan dan pertanian.

KEBERSAMAAN: Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Presetya didampingi Kapolsek Batulicin Iptu Kusnin dan Sekda Ambo Sakka (kanan) memantau para peserta lomba kontes hewan ternak di Taman Edukasi Tanah Bumbu | FOTO: ISTIMEWA
"Mungkin salah satu yang paling bahagia saat ini adalah Kapolsek Kusnin. Asal warga sekalian tahu, beliau ini sebenarnya adalah petani, jadi polisi itu cuma pekerjaan sampingannya saja," ujar Arief ketika memberikan sambutan yang langsung disambut tawa warga di sana.

Dan susana akrab tersebut menemukan momentumnya ketika sebuah SUV mewah berhenti di depan acara. Mobil yang sudah familiar di mata warga Tanah Bumbu: milik seorang dermawan.

Benar saja, yang turun adalah offroader nasional Haji Johan. Dia mengenakan setelah kasual.

"Pasti menang sudah kambing sidin. Besar sekali," ujar seorang anggota bolo ngarit kepada rekan wanitanya yang berambut lebat sebahu.

Yup, Haji Johan datang dengan kekuatan penuh. Dia menurunkan jagoannya, Govinda. Seekor kambing etawa bertubuh bongsor.

Kambing tersebut benar-benar mencuri perhatian. Badannya sehat, bulunya lembut dan tebal: abu-abu campur hitam. Govinda ikut dalam kasta kontes tertinggi: ekstrem jantan.

Kekhawatiran puluhan peserta bolo ngarit akhirnya terbukti. Govinda keluar sebagai jawara, dengan bobot 104 kilogram. Di kategori ekstrem betina, jagoan Sang Haji, yang diberi nama Tri Buana juga nangkring sebagai juara dengan bobot 102 kilogram.

Kepada wartawan, Sang Haji mengaku senang dan bangga atas capaian tersebut. Salah satu dermawan Tanah Bumbu ini mengaku sudah sejak lama menggeluti dunia peternakan, sebagai hobi. Salah satu hewan ternak yang dia sukai adalah kambing.

Dia bersyukur bisa menjadi salah satu bagian dari kontes tersebut. Dan berharap, para peternak di Tanah Bumbu khususnya terus meningkatkan inovasi, sehingga dunia peternakan ke depan bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di daerah.

"Govinda ini memang saya rawat khusus setiap hari. Untuk dia saja, kebutuhan pakannya sekitar Rp100 ribu sehari. Memang saya peruntukkan untuk lomba," ujarnya.

Di peternakan pribadinya, sedikitnya ada seratus kambing yang dipelihara.

Sementara itu, para peternak kambing yang ada di Tanah Bumbu mengaku terharu dan bahagia, polisi menggelar lomba tersebut. Menurut mereka, kontes kambing yang berhadiah jutaan rupiah tersebut mampu membangkitkan semangat mereka untuk terus bekerja dan melakukan terobosan.

Harapan para peternak atau bolo ngarit tersebut, pemerintah daerah ke depan memberikan keberpihakan yang lebih tinggi lagi kepada mereka. Baik itu pembinaan atau terobosan penguatan di sektor pemasaran.

Terpisah, Sekda Ambo Sakka memberikan apresiasi kepada Polres Tanah Bumbu. "Dari acara ini kita bisa melihat betapa besar potensi kita di bidang peternakan. Tentu ini menjadi informasi yang sangat baik bagi Dinas Peternakan untuk membuat program yang tepat ke depannya," tekannya.

Terlepas dari itu, Ambo Sakka mengakui Hari Bhayangkara tahun ini di Tanah Bumbu berhasil menjadi cerminan keakraban polisi dan warga dalam semua sektor kehidupan. Termasuk kedekatan pasukan cokelat ini di kalangan bolo ngarit. (zal/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar